Mahasiswa-Mahasiswi BSA STIABI Ikuti Pelatihan Pembelajaran Nahwu Metode al-Fahmu

2020-08-27 | 891 | Berita

 

 

Sambong jaya Tasikmalaya, 26 Agustus 2020 Tahun baru islam atau lebih dikenal dengan sebutan tahun baru hijriah menjadi penyemangat awal lagi untuk memperbaiki diri, menggali kreasi dan potensi diri agar menjadi insan yang berguna bagi agama dan negeri terutama bagi mahasiswa mahasiswi harus maju satu langkah lagi daripada yang lainnya untuk merealiasaikan inovasi inovasi yang tersembunyi. Bertepatan dengan tanggal 07 muharram 1442 H perwakilan dari mahasiswa mahasiswi BSA yaitu Wafa,neng fitria,danes ,M Zillan,Fahmi dan Regi, berpartisipasi dalam acara “pelatihan pembelajaran nahwu al-fahmu” bersama ustadz Asep Saefulloh bin Suhaemi (Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Pandeglang).

 

Acara ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Amanah muhammadiyyah Tasikmalaya dengan pesertanya terdiri dari siswa siswinya dari kelas 10,11,12 SMA ,acara ini sengaja diselenggarakan disana bertujuan untuk memotivasi santri santriwati  agar mengubah mindset audience,khususnya santri sanriwati disana akan susahnya mempelajari nahwu karena bahwasannya mempelajari nahwu itu mudah,dan pemateri juga memberikan metode agar mudah mempelajarari nahwu dengan metode al-fahmu hasil dari temuannya,beliau mempublish buku dengan metode ini dengan judul buku al-Fahmu,buku ini sangat diterima baik oleh masyarakat terutama oleh orang-orang yang menggeluti dunia bahasa arab,buku ini terjual cepat dengan jumlah lebih dari 1000 exemplar diwaktu yang sangat cepat

 

Dan yang lebih membanggakan lagi bahwasannya sebelum mengunjungi pondok pesantren ini ternyata pemateri sudah mengunjungi juga beberapa pondok pesantren lainnya seperti Pondok Pesantren Al- karim Banten,Al-Amanah Sidoarjo,Al-Madani Majalengka,Al-Aqsa Sumedang,Darussalam Tasikmalaya dan pondok lainnya.Peserta sangat antusias dalam mengikuti acara ini karena acara ini bisa dijadikan sebagai bekal yang memuaskan dalam mempelajari bahasa arab ,dan bayangkan betapa sangat hebat pemateri karena ia meringkas semua pembahasan- pembahasan dalam nahwu hanya dalam waktu kurang lebih 7 jam dengan metode al-fahmu ini.

 

Pemateri dengan rapihnya menyusun pembahasan pembahasan nahwu secara bertingkat,beliau menyajikan tabel tabel ringkasan pembahasan agar mudah difahami ,beliau memberikan rumusan rumusan khusus dan spesial yang dirangkum dalam power pointnya yang menarik ,beliau memberikan pemahaman kepada audience bahwasannya mempelajari nahwu itu mudah kalau sudah punya metode khusus,seperti metode al-fahmu ini.Metode ini tidak terlalu pokus dalam menjabarkan definisi-definisi dari mustolahat-mustolahat yang bersangkut paut dalam nahwu, metode ini lebih Condong kepada cara memahamkan konsep dasarnya dan memahamkan kategori,jenis dan ciri dari setiap bentuk kata .

 

Acara ini mendapatkan apresiasi yang sangat banyak dan baik dari audience terutama dari mahasiswa BSA STIABI ,karena  memang metode ini sangat diperlukan dan dibutuhkan untuk dijadikan bahan ajar santri-santriwati dipondok pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah yang mana kita dituntut untuk bisa mengajarkannya kepada mereka, mahasiswa mahasiswi STIABI bukan hanya sekedar anak kuliahan tetapi kita juga adalah guru santri santriwati dan dituntut untuk bisa mengajar mereka. (Wafa Amalia S)